Lontaran.com – Makassar – Memasuki 100 hari kerja, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menunjukkan komitmennya di bidang pendidikan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp11,49 miliar untuk mendukung program seragam dan perlengkapan sekolah gratis. Bantuan ini ditujukan bagi seluruh siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Makassar.
Program ini menargetkan sebanyak 33 ribu siswa dari total 314 SD dan 55 SMP. Setiap siswa akan menerima dua pasang seragam, sehingga total seragam yang akan dibagikan mencapai 66 ribu pasang. Seluruh seragam tersebut akan dijahit oleh warga Makassar melalui pelibatan langsung pelaku usaha lokal.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar, Rezeki Nur, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal ketat jalannya program agar tepat sasaran. Pengawasan dilakukan melalui monitoring dan evaluasi (monev) rutin, mulai dari perencanaan, pengadaan, hingga proses distribusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami lakukan monev rutin sebagai bentuk pengawasan untuk memastikan mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan, pengadaan dan pembagian nanti berjalan sesuai yang sudah direncanakan,” ujarnya, Senin (2/6/2025).
Komisi D juga meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk memastikan data penjahit lokal maupun siswa penerima bantuan benar-benar lengkap dan terverifikasi. Hal ini penting agar program tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
“Kami juga akan mengawal program ini di lapangan, mendengarkan persoalan-persoalan atau keluhan-keluhan dari masyarakat, sehingga bersama SKPD terkait akan dicarikan solusi sesuai ketentuan yang ada,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Makassar, Muchlis A. Misbah, menyatakan dukungan penuh terhadap program tersebut. Menurutnya, langkah yang diambil Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham merupakan terobosan penting dalam memperhatikan kebutuhan masyarakat, khususnya keluarga menengah ke bawah.
“Program ini sangat positif dan strategis. Tidak semua orang tua siswa punya kemampuan ekonomi yang sama, terutama untuk membelikan seragam sekolah baru,” jelas Muchlis.
Senada, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufri, menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar bantuan material. Lebih dari itu, ini adalah bentuk kepedulian pemerintah agar setiap anak bisa bersekolah dengan layak dan percaya diri.
Pemkot Makassar menargetkan seluruh seragam rampung dan didistribusikan sebelum tahun ajaran baru dimulai pada 14 Juli mendatang. Dengan demikian, para siswa bisa langsung mengenakan seragam baru sejak hari pertama sekolah.
Dalam proses pembuatannya, lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dilibatkan untuk menjahit seragam bagi siswa kelas 1 SD dan SMP. Proses produksi dikoordinasikan oleh 52 ketua kelompok, sementara pengadaan dilakukan melalui e-Katalog setelah pendaftaran resmi melalui situs pemerintah.
“Untuk mendukung pemberdayaan pelaku UMKM lokal, Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program pengadaan seragam sekolah yang dijahit langsung oleh para pelaku UMKM lokal di Kota ini,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Pemkot Makassar tidak hanya meringankan beban orang tua siswa, tetapi juga memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.







