Lontaran.com, Makassar – Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, menghadiri Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Makassar Tahun 2026 yang digelar di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Jl Andi Djemma, Kamis (30/1/2025). Forum ini juga dihadiri oleh sejumlah anggota DPRD Makassar, di antaranya Ari Ashari Ilham (Fraksi Partai Nasdem), Fazruddin Rusli (Fraksi PPP), Pahlevi (Fraksi Partai Gerindra), Udin Shaputra Malik (Fraksi PDIP), dan Ismail (Fraksi Partai Golkar).
Dalam kesempatan tersebut, Supratman menyampaikan pentingnya agar program-program pembangunan tahun 2026 sejalan dengan visi misi yang telah disampaikan oleh Wali Kota Makassar terpilih. Ia menekankan bahwa keberlanjutan program pemerintah sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan masyarakat Kota Makassar.
“Pemerintahan yang sekarang tentunya sudah menyusun rencana kerja yang bersesuaian dengan program berkelanjutan. Namun, pemerintahan yang baru nanti akan menyesuaikan program kerjanya berdasarkan visi, misi, dan janji-janji politiknya,” ujar Supratman. Ia menambahkan, pada masa transisi ini, diperlukan konektor atau penghubung yang akan menyatukan program-program pemerintahan yang lama dengan yang baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Supratman juga mengungkapkan bahwa meskipun ada perubahan pemerintahan, penting untuk memastikan bahwa program yang sudah berjalan dengan baik tetap dapat diteruskan. “Harus ada keseimbangan antara program yang sudah ada dengan program yang baru. Kita akan menunggu apakah program ini akan disatukan dalam anggaran perubahan atau setelah pelantikan kepala daerah yang baru,” ujarnya.
Supratman menilai, jika program-program yang sudah ada terbukti memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat, maka program-program tersebut layak untuk dilanjutkan. Ia mencontohkan pergantian kepemimpinan di Kota Makassar dari Ilham Arief Sirajuddin (IAS) ke Danny Pomanto.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto sendiri mengklaim bahwa program layanan kesehatan yang digagas oleh IAS, yaitu layanan kesehatan dari lahir hingga meninggal, dilanjutkan dan ditingkatkan menjadi Home Care. Program ini memberikan layanan kesehatan langsung ke rumah pasien, yang dinilai sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika program tersebut memang bermanfaat bagi masyarakat, kenapa tidak untuk dilanjutkan?” ucap Danny. Ia menegaskan bahwa program-program yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat seharusnya diteruskan tanpa terhalang pergantian pemerintahan.
Namun, Danny juga mengingatkan bahwa pemerintahan yang baru tentu akan memprioritaskan program sesuai dengan janji politik yang telah disampaikan kepada masyarakat. Program-program tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutannya.
Supratman pun menutup forum tersebut dengan menyampaikan harapannya agar pemerintah kota dapat tetap menjaga keseimbangan antara program yang sudah ada dan program-program baru yang akan diusung oleh pemerintahan yang baru. (*)







